Pengumuman

Sori ya teman-teman, mulai sekarang, kayaknya saya bakal jarang banget posting ke sini. Postingan tentang manga dan anime juga saya pindah ke blog saya yang satunya.
Ditambah, saya jarang banget baca novel :(

Detective Conan Volume 58--Aoyama Gosho-- (Manga Review)



Penulis : Aoyama Gosho
No. Id. Elex : 150101870
Jumlah Halaman : 184
Berat Buku : 120 gram
Dimensi( pxl ) : 172 mm x 114 mm
Genre : Shonen

Harga: Rp 16.500


Haloha... Haloha,,,

Aku kemaren barusan buka-buka website-nya elex lho, karena ga ada kerjaan. Kerjaanku sebelumnya sih searching image-nya Kurogane x Fai *gampared by Princess Tomoyo* tapi karena gambar yang muncul garain il-fil,, setenga naked gitu, yang gambar kebanyakan para Fujoshi, akhirnya aku berhenti. Tentu aja setelah dapet gambar yang menurutku lumayan, ngedit-ngedit dikit, dan jadiin walpaper leppy.

Hahaha, balik lagi ke ngunjungin web-nya elex tadi. Awalnya, niatku cuma cari info TCR kapan lagi terbit. Eh, walah-walah, ternyata di list buku baru ada Detective Conan volume 58. Aku langsung berhent bernafas beberapa detik dengan mata berkaca-kaca *lebay garis miring alay* Gimana nggak terharu sekaligus seneng? Aku udah nunggu selama empat bulan. Say Together kanca-kanca,, chingudeul, EMPAT BULAN!!!!!

Sudah empat bulan aku menanti-nanti kelanjutan nasib Rena Mizunashi yang disekap FBI di Rumah Sakit Pusat Haido tanpa tau entar Pasukan Jubah hitam bakal berhasil ngambil diakembali apa enggak. Sudah empat bulan juga aku bertanya,, sebenernya Rena Mizunashi itu beneran bukan kakaknya Eisuke Hondo nggak sih?

Akhirnya,, aku mendapat jawabannya kemaren. Setelah aku lihat kabar itu di web-nya Elex, aku langsung tancap cap-cus. Bermodal uang 16.500,00 dan kontak sepeda motor pinjeman dari kakek, aku berangkat ke toko komik kecil langgananku. Lebih tepatnya di Jalan Potroagung deket SMPN 9 Surabaya (Mantan SMP-ku tersayang)

Ibu penjual komiknya menyambut aku dengan sukacita dan bilang, "Mbak'e... komik Conannya sudah ada!!"

Huahaha... aku tertawa dalam hati seraya markir sepeda motor. Jelas ajalah Ibuknya hapal aku,, orang aku selalu ngontrol kesana buat nyari Conan *Sadar tiba-tiba* ehm... kayaknya aku gak usah cerita tentang gimana belinya deh. Agak-agak ga penting, salah-salah kalian malah langsung kabur ke web lain.

Oke-oke,, kita bahas Conan lagi. Aku udah terlalu kangen sama komik ini. *Andai terbit tiap minggu sekali*

Jadi banyak banget rahasia yang terungkap disini. Yaitu, Rena Mizunashi ternyata emang Kakaknya Eisuke. Nama asli si Rena adalah Hidemi Hondo. Lho? Terus kok bisa? Padahal golongan darah Rena dan Kakak Eisuke kan beda?

Itu ada hubungannya sama Ayah mereka yang anggota Company. Yup! Silahkan yang belum baca untuk menerka sendiri. Yang jelas, te-o-pe banget. Aoyama-san bener-bener super duper keren. Aku dibuat tercengang-cengang oleh kenyataan yang terjadi. Kisah yang melatari kematiannya Ethan Hondo, anggota CIA yang digadang-gadang dibunuh Kier
/Rena/Hidemi juga Nyak-Nyuk banget.

Dan yang paling
aku suka tuh adalah perang analisis dan taktik antara kubu Kawanan Jubah Hitam dengan FBI. Atau bisa disebut perang antara GIN dengan Shinichi/Conan yang berkolaborasi dengan Suichi Akai.


JRENG-JRENG!!!!!!!

BLACK ORGANIZATION versus FBI


Dengan kasus itu, Shuichi Akai makin mengukuhkan posisinya sebagai cowok kueren yang cuerdik dan penuh talenta di hatiku *apa si,, hahaha*

Sumpah,, perang taktik antara kubu GIN dan Conan ngebikin merinding dan ngebuat aku merasakan sensasi yang udah lama gak aku rasain. Conan emang THE BEST. Nggak ada Manga yang bisa mengalahkannya di hatiku. Hidup Conan!! Hahaha.

Mm,, betewe, setelah kemunculan Shuichi di beberapa volume lalu, aku baru bisa ngenal dia baik di volume ini. Kenapa? Karena volume ini fokus bercerita tentang masa lalunya. And Guess Whatttt??? Shuichi tuh mantan pacarnya Akemi Miyano. Terus aku search-search di gugel nih, dapet gambarnya.


cocok ga mereka? Cocok ga mereka?
Huft,, semoga Akemi tenang di amal sana ya *sad kambuh* Semoga Suichi dapet cewek yang lebih baik lagi,, amin.

Itu berarti, Ai Haibara/Shiho Miyano kenal sama Shuichi. Hahaha,, gak nyangka ya dunia begitu sempit *ralat : dunia komik begitu sempit*

Ending-nya,, Rena kembali lagi ke Organisasi. Dan Fuala... babak baru dimulai. Semuanya dimulai. Hoho... selain kasus Rena Mizunashi alias pertarungan antara FBI vs Kawanan Jubah Hitam --yang ada sentuhan2 CIA nya juga-- dan menghabiskan hampir 75% volume, ada juga kasus pembunuhan yang melibatkan 4 orang bule. Itu juga gak kalah serunya. Walopun kasus ringan, tetep aja ada keistimewaannya. Bikin ngakak! Refreshing setelah ngadepin kasus bersama Kawanan Jubah Hitam.

Emang ya, kasus dengan jubah hitam selalu bikin tegang. Tegang banget. Tapi itu semua belum selesai. Di akhir chapter, Jubah Hitam masih mendominasi. Kali ini, nyawa Suichi terancam.

Ck ck...

Tapi bersambung. Kapan kira-kira volum ke-59 terbit? Akankah aku harus menunggu 4 bulan lagi? Ato aku harus baca online kayak dahulu? Huh... gak lega sebenernya. :(

Ya udah deh,, segini dulu untuk kali ini. Jumpa lagi di entry berikutnya.

Annyeong~~~~ Konbanwa all. Mataku mulai ngantuk nih dari tadi ngetik melulu.

THE DEEP--Third Book of INGO Tetralogy by Helen Dunmore (Resensi Novel)


Judul : THE DEEP
Penulis : Helen Dunmore

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tanggal Terbit : Januari-2010
Negara Asal : Britain

Penerjemah : Rosemary Kesauly

Halaman : 300 Halaman
Price : Rp 39.000,00

Halo... halo semuanya. Jumpa lagi dengan saya yang akhir-akhir ini semakin semangat aja buat nulis resensi. Kali ini, aku kembali dengan buku ketiga dari INGO Tetralogy. Hoho,, bagi kalian yang sudah nggak sabar *siapa juga* langsung yuk,, kita cuap-cuap.

Di Buku ketiga ini, petualangan
Sapphire dan Connor di dunia bawah laut masih berlanjut. Setelah mengalami pengalaman nggak terlupakan dengan simpul ombak yang terlepas di buku sebelumnya, ternyata masih ada bahaya yang mengintai di Buku ketiga ini.

Ternyata, banjir dahsyat yang diakibatkan simpul ombak di buku "TIDE KNOT" itu cuma awal belaka. Karena dibuku ketiga ini, ada sesuatu yang lebih besar. Yang membuat Sapphire dan Connor nggak bisa bernafas dengan tenang.

As we know, di buku ke-2 kemaren, Sapphire sempat pergi ke dasar laut dan diselamatkan oleh Ikan Paus. Pengalaman terburuk Sapphire itu tentu aja nggak mau dia ulang lagi, apalagi untuk itu
Faro, mahluk MER yang selalu menjaga Sapphire harus terluka (karena mahluk MER--kaum mirip putri duyung-- tidak bisa pergi ke dasar laut--). Tapi, sesuatu membuat Sapphire harus kembali ke dasar laut itu.

Sesosok monster yang paling ditakuti oleh para MER maupun tetua di tanah,
Kraken sedang terbangun dan mengamuk didasar sana. Dan menurut legenda, cuma Sapphire dan Connor lah, mahluk setengah MER setengah manusia yang bisa menjinakkan dia.

Dari gambaran cerita yang aku tulis, pasti udah bisa menebak dong seseru apa cerita ini? Patut diakui,, buku ketiga ini menghadikan ketegangan yang jauh lebih puncak dari buku-buku sebelumnya. Setiap kata yang disuguhkan sama Miss Dunmore, bener-bener terasa nyata. Soalnya aku bisa mbayangin gimana seremnya dasar laut. Gimana takutnya aku saat mereka juga takut.

Yang paling bikin miris tuh, disini terkuak juga tentang identitas Faro dan
Elvira. Aku sedih banget waktu Fari sedih. Dan tahu apa yang dilakukan Faro? Faro ambil bagian dalam misi Sapphire dan Conor ke dasar laut. Tapi siapapun tau kalo kaum MER murni nggak bakal bisa bertahan hidup di dasar laut. Terus, apa Faro bakal mati?

Tegang banget kan? Dan untuk perjalanan ke dasar laut ini, Faro dan Sapphire jadi lebih dekat lagi lho. Walopun hubungan antara mereka masih gak mengarah pada hubungan antara cewek dan cowok. Tanda-tanda kearah sana aja masih gak keraba, ato jangan-jangan mereka emang ditakdirkan bukan untuk bersama sebagai pasangan? Huh, sebel! Malah Connor sama Elvira yang mesra-mesraan terus.

Hahahaha,,

Oke-oke,, aku rasa sih semua kata-kata diatas sudah mewakili semua yang ingin kusampaikan. Semoga kalian menikmati tulisan yang... asal-asalan ini ya. Wkwkwk.

Seeya di resesnsi dan cuap-cuap berikutnya~chu~


Tsubasa Reservoir Chronicle volume 17--Bilamana, kita kan bertemu kembali-- BY CLAMP recaps and reviews


Judul : Tsubasa Reservoir Chronicle volum 17-Bilamana, kita bertemu kembali-
Penulis : clamp

No. Id. Elex : 150102103
Jumlah Halaman : 184
Berat Buku : 100 gram
Dimensi( pxl ) : 172 mm x 114 mm
Genre : Shonen
Harga: Rp 16.500

Ohoho... akhirnya kemaren tanggal 27, TCR terbit. Asyik-asyik,, bisa baca kelanjutannya Mas Kuro sayang dalam pengembaraannya ke berbagai dimensi. Walopun aku bacanya masi pinjem-pinjem ke "FARAH RUSYDA SANTOSO". Tapi it's oke,, aku udah janji ke diri sendiri, kalo uangku udah cukup alias bulan ini uda gajian, aku pasti bakal beli sendiri di gramed.

Oh ya,, eniwe... ini sinopsis belakang sampulnya.


Pertarungan antara kedua Syaoran yang melibatkan Fai akhirnya berakhir dengan tragedi yang tragis. Fai yang sekarat menginginkan kematian dirinya demi kebaikan Syaoran, namun Kurogane memohon pada penyihir antar dimensi untuk menyelamatkannya! Dalam kondisi yang dipenuhi keputus-asaan itu, Sakura memutuskan akan melakukan apa saja demi menolong Fai si penyihir, meski dia harus mati!

Di volum 16 kemaren,, sebenernya aku agak gak nyambung sama pertarungan antara dua Syaoran itu. Tapi setelah ngomong-ngomongan sama Farah, akhirnya aku nyambung lah. Waaaa!!! Pokok'e kalo pake bahasanya si Farah,, lanjutan dari volum 16 ini Nyak-Nyuk deh.

Ini kayak smacam titik klimaks gitu deh, waopun bukan akhir, tapi disini rahasia kebongkar. Akhirnya kita semua pada tahu kalo Syaoran selama ini tu cuma umpan lah,, terus kita akhirnya juga tau kalo vampire kembar yang lagi dicari sama Seishio itu ya Kamui dan Subaru itu. XDD Pokoknya aku nobatin ini volume sebagai volume di TCR yang termasuk yang paing aku suka.

Oh ya,, aku kan ngebet banget sama kisah cinta antara Kurogane dan Fai (walopun mereka sama2 cowok) *ntar aku jelasin di ENTRY berikutnya, bukan berarti aku fujoshi sejati lho ya* nah, di volum 17 ini, Kurogane dan Fai makin deket. Aku lunjak-lunjak waktu Syaoran si umpan habis makan matanya Fai, terus yang Fai sekarat itu.... ahh, greget banget sceene-nya. Kurogane gak ngebiarin Fai mati. Padahal Fai malah kepingin mati demi kebaikan Syaoran.

Nah, Kurogane ngerelain darahnya diminum sama Fai setelah sebelumnya dicmpur sama darahnya Kamui *Kamui kan Vampire* Bayangin deh! AAAAA!!! Aku jadi histeris sendiri.

Itu berarti.... darah Kurgane ada di tubuh Fai, asyikkk *betewe, maaf kalo agak2 ilfil sama aku, entar di entry selanjutnya aku ngebahas tentang keanehanku ini deh. Tapi aku tegaskan, aku bukan Fujoshi yang suka YAOI. Aku malah gak bisa lihat YAOI*

Nah, balik lagi ke volum 17 ini, itu berarti Kurogane dan Fai bakal nggak terpisahkan. Hahaha. Walopun untuk itu Fai hrus jadi vampir dan selalu butuh minum darahnya Kurogane sebelum matanya yang dimakan Syaoran kembali. Duh.. Nyak-nyuk pokok'e *ketularam Farah*

Di volum ini, akhirnya ketahuan juga kalo Fuuma tuh adiknya Seishiro. Nah, padahal Kamui, Subaru, sama Fuuma tuh tokoh komik yang diambil CLAMP dari komiknya terdahulu kan, 'X/1999' tapi kalo menurut cerita di komik yang itu, Fuuma bukan adiknya Seishiro (aku diceritain Farah kayak gini) kan berarti gak sesuai.

Aku jadi menduga-duga. Berarti, Kamui, Subaru, dan Fuuma yang ada di 'X/1999' walopun mukanya sama bukanlah Kamui, Subaru, dan Fuuma yang ada di TCR. Karena bisa jadi mereka ada di dua dimensi yang berbeda. Hahaha, sapa yg sependapat sma aku? komen ya...

Oh ya, wis pokok ending dari komik volum 17 ini kueren!! Sumpah! Ditutup dengan adegan kepulangan Sakura yang selesa menjalankan misi demi Fai. Ada adegan Fai meluk Sakura yang pingsan gitu.

Terus... adegan favorite-ku, tentu aja sceene yang ada Kurogane dan Fai-nya. Aku udah milih dialog yang paling Nyak-Nyuk nih...

Situasinya, pas Fai baru sadar dari pingsan dan tau kalo Kurogane mbiarin Sakura pergi. Fai : "Kenapa kau membiarkan Sakura pergi sendirian untuk membayar imbalannya?" Kuro : "Karena putri sendiri yang menginginkannya seperti itu." Fai : "Lalu kau diam saja dan tak menghentikannya?" Kuro : "Ya! Aku percaya pada Putri yang telah berjanji untuk pulang kembali ke tempat orang-orang yang menunggunya. Karena itulah, aku akan menunggu. Meski menunggu itu lebih sakit dibandingkan apabila kita pergi bersamanya," Fai : "Aku tidak bisa menunggu" Kuro : "Apa kau begitu takut untuk mempercayai?"

Nyak-nyuk kan? Yang biasanya Fai ngisengin Kuro dan Kuro marah-marah melulu, kali ini bicara serius. Fai marah pula sama Kurogane. Huhuhu....

Yaudah, kayaknya untuk entry ini aku udah cukup cuap-cuap deh. Moga-moga yang ke-18 cepet terbit. Aku mau cepet-cepet lihat Mas Kuro Sayang. Hahahaha.

“THE TIDE KNOT”—Second Book of INGO Tetralogy by Helen Dunmore (Resensi Novel)



(bukan cover yang ada di Indonesia)

Judul : THE TIDE KNOT
Penulis : Helen Dunmore

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tanggal Terbit : Agustus-2009
Negara Asal : Britain

Penerjemah : Rosemary Kesauly

Halaman : 320 Halaman
Price : Rp 39.000,00

Chingu~ kali ini aku ngeresensi buku kedua dari Tetralogi INGO. Asyik nih, temenku yang minjemin aku buku ini, namanya “ELOK AMANDA KHARISMA PUTRI” janji bakal minjemin juga seluruh bukunya. Dan, Here I Am! Mengetik di depan laptop sambil ngoceh karena berniat meresensi buku yang entah bakal mulus-mulus aja atau malah mbacot kemana-mana.

Sebenernya nih, aku udah baca sampe buku yang ketiga. Ini udah mau baca yang ke-empat (Elok juga belum selesei baca) Tapi ya…., kalian tau lah, kehidupan SMA itu super sibuk. Tugas inilah, itulah, kapan hari malah ada presentasi bahasa Inggris tentang Alien. Agak gaje,, tapi bisa melatih speaking. Jadilah, Intensitas ngeresensi bukuku jadi menurun,, uhuhuhu T,T *nangis nih* padahal, aku baca buku masih sesering dulu. Bisa bayangin kan berapa judul buku yang ngantri belum kuresensi? *mulai melenceng*

Duh… Luruskan! Luruskan! Ayo kita mulai meresensi.

Seperti yang kita tahu, di Buku Pertama dahulu… yang berjudul INGO, sipemeran utama, Conor dan Sapphire berhasil keluar dari INGO—dunia bawah laut—dengan selamat meskipun pertempuran dengan anjing laut itu nggak mungkin dilupakan.

Nah, di buku 2 ini, Conor dan Sapphire kembali ke INGO. Kembali menemui teman Mer mereka (kaum mirip putri duyung di INGO) Faro dan Elvira. Kalo masalah taksir-taksiran sih, aku udah cukup tau deh kalo Conor dan Elvira itunyembunyiin Something2. Wohoho…! Cuma, yang ngegantung tuh hubungan antara Conor sama Sapphire. Walopun ini buku yang ditujukan untuk anak-anak, tetep, kalo nggak ada cintanya,,, kurang berbumbu gimana gitu. Kurang gereget!

Rangakain konflik untuk buku ke-2 ini sebenernya cukup layak untuk aku acungi jempol-jempolku. Yah… lebih naik tingkat lah daripada yang pertama. Apalagi dengan kehadiran tokoh baru bernama “Saldowr”, yaitu kaum Mer yang paling bijak.
Seperti judul-judulnya, di buku pertama, “INGO” Miss Helen Dunmore memang membatasi konflik yang ada dan agak fokus pada pengenalan INGO sebagai dunia baru. Nah, di buku kedua ini juga gitu, THE TIDE KNOT, cerita mulai terbuka.

Sapphire dan Conor mulai tahu rahasia-rahasia yang ada dibalik INGO. Juga tentang Ayah mereka, yang menghilang secara misterius. Belum lagi tentang problem utama di novel ini, Simpul Ombak yang terlepas.

Terlebih dari itu semua, bocah Mer, si Faro… tetap jadi Bocah Mer nomor satu yang aku idolakan *hehehe* Dan aku, yaitu Frey, tetap berharap kalo cinta lokasi antara Faro dan Sapphire akan segera terbangun. Walopun kayaknya nggak mungkin.

Eniwei, penilaianku secara keseluruhan tentang novel ini maupun dikaitkan ke prequelnya, : yah…., baguslah. Cerita fantasi yang beda XD Dari gugling kemaren aku juga baru tahu kalo Miss Dunmore dapet banyak penghargaan lewat Tetralogi INGO ini lho. Di Beberapa Negara malah udah jadi Best Seller. Dan aku nggak heran. Salah satu buktinya bisa kita lihat dari beragamnya desain cover di berbagai Negara . Disain cover INGO di Indonesia sendiri sulit banget ditemukan kalo kita search di gugel imej.

Emang laris… bagus!

Gak sabar ngeresensi buku yang ketiga plus baca buku yang ke-empat nih. Hehehe. Tentu aja setelah tugas selesai!

Dan… rasanya resensi plus cuap-cuap *yang banyakan cuap-cuap tentunya* cukup dulu deh. Hehehe. Walaupun kayaknya lebih singkat dari biasanya.

Oh ya, dan jangan lupa. Bagi penggemar Tetralogi INGO yang merangkap jadi pendukung percintaan antara Faro-Sapphire, komen ya ~_^

Entar kita bisa Share lho!!! XD Kebetulan dalam waktu deket ini aku juga kepingin bikin FanFictionnya mereka. Haha,, dasar! Nglanjutkan novel sendiri aja kagak, nulis FanFiction malah sempat. *Mana tanggung jawabmu Frey?* Mungkin gara2 Writing Block itu kali. Huh! Gak dapet inspirasi deh.

Ya udah Chingu~ Sampai jumpa di Resensi selanjutnya.

Waktu Aku sama Mika by INDI (Resensi Novel)


Judul : WAKTU AKU SAMA MIKA
Penulis : INDI

Penerbit : HOMERIA PUSTAKA

Tanggal Terbit : Agustus-2009
Halaman : 145 Halaman

Ini novel yang paling cepet aku baca. Aku bahkan sedikit nggak yakin kalo ini novel. Waahahaha...


Pertama, karena emang nggak kayak novel! Gimana ya ngejelasinnya? Apa aku cerita dulu aja ya gimana caraku bisa dapet nih novel? *koar-koar protes tak sabar terdengar* ehm... actually, aku awalnya nggak tahu sama sekali tentang buku ini.

Berawal dari "ADINA RISDAYANTI" yang koar-koar ke aku kalo blognya baru dikomen sama skolioser *penderita skoliosis* sama kayak dia. Pertama aku gak tahu sapa yang nomen. Tapi beberapa minggu setelahnya,

"ANNISA TIARA PUTRI" aka Chaca, temenku yang juga lumayan eksis di blogku ngeluarin sebuah novel dari tasku. Sampulnya itu lho lucu banget, langsung ngebuat aku jatuh cinta. Adina, temenku sekolah yang juga eksis di blogku ini langsung teriak-teriak.

"Makasih Chaca!!!! Aku pinjem novelmu ini ya. Eh, tau gak Frey, ini penulisnya yang ngomen di blogku lho. Yang itu lho--"

Dan langsung ngeh-lah aku. Ternyata yang kemaren skolioser ngomen itu ya Mbak Indi,, penulisnya novel "Waktu Aku Sama Mika" ini. Tau juga nggak apa? Cuplikan di belakang sampulnya itu lho,, menjamin siapapun untuk tertarik baca. Kecuali mungkin bagi pembenci sad ending. Soalnya dari sinopsisnya udah ketahuan bakal sad ending.

Ehm-ehm,, ini aku tampilin cuplikan di belakang covernya



Bima bilang, aku pasti tolol kalau mau berpacaran dengan Mika.
Ia bilang, Mika itu aneh dan bukan orang yang pantas untuk dipacari. Aku tidak mengerti. Jadi aku tanyakan alasannya. Bima bilang, itu karena Mika sakit AIDS.

Aku bertanya pada Mika, “Apa AIDS membuatmu berhenti tertawa ketika kamu menonton film Mr. Bean?”

Mika jawab,
“Tidak”.

“Apa AIDS membuatmu berhenti merasa bahwa cokelat M&M’S adalah yang paling enak?”


Mika jawab, “Tidak”.

“Apa AIDS membuatmu berhenti berpikir bahwa Tuhan itu ada?”
Mika jawab, “Tidak”.

Lalu aku putuskan untuk berhenti bertanya.
Karena aku segera yakin bahwa Bima itu salah. Tidak mungkin seseorang yang tertawa ketika menonton Mr. Bean, menyukai cokelat M&M’S dan percaya pada Tuhan itu tidak pantas untuk dipacari, kan?



Tuh kan,, aku langsung baca deh. Setelah janji sama Adina bakal baca secepat kilat. Selain cuma seratus empat puluh lima halaman,, juga karena novel ini berisi kayak buku harian gitu. Nggak ada alurnya sih sebenernya,, tapi berisi full curhatannya Mbak Indi tentang Mika.

Aku jadi merasa Mika itu cowok sempurna,, kisah hidup yang menginspirasi. Gimana seorang skolioser mampu menjalani hidupnya dengan percaya diri,, hahaha,, lucunya aku nangis bacanya. Soalnya bener-bener curhatan dari hati sih. :)

Good job Mbak Indi,, jangan berhenti menulis. Karena sampeyan,, temanku,, si Adina dapet motivasi juga. :)

Tsubasa Reservoir Chronicle-CLAMP (Review 1-16 and cast)




Judul : Tsubasa Reservoir Chronicle
Mangaka : CLAMP
Genre : Shonen
Seri : 1-16 (yang udah aku baca, tapi belum selese di Indonesia)


Mari berbagi Euforia!!! Yeah-Yeah,,, Yeahhh!!!! Kali ini,, Farah Rusyda Santoso, teman SMA sekelas saya yang cukup eksis di blog ku karena sering kusebut namanya kembali mencekoki-ku dengan SHONEN!!!

Ini semua bermula dari beberapa hari yang lalu. Kira-kira satu setengah mingguan lah, dia jadi kayak orang gila itu. Dia nyerocos-nyerocos ke aku tentang hal yang nggak aku ngerti. Aku emang tau kalo dia suka SHONEN,, komiknya di rak buku dia hampir 70% an lah,, SHONEN semua. Tapi aku kan gak suka SHONEN *ini pada awalnya* jadi aku gak nyambung.

Dia tergila-gila banget sama tokoh namanya "KAMUI" yang ada di Tsubasa Reservoir Chronicle/TCR ini. Aku gak nyambung kan tuh,, dia juga mulai nyerocos kalo Kamui itu ternyata salah satu tokoh di komik 'X/1999' lah... apalah. Hahaha,, dengan sedikit dipaksa,, aku akhirnya baca TCR volum satu dan dua. Tau apa? Aku ketagihan,, sampe akhir. Sampe 16-16 nya,, dan janji bakal berburu sampe habis.

Gilaaaaaa.... aku suka banget!!!! Aku gak sabar baca yang volum 17. Padahal ini genrenya fantasi juga lho,, banyak tengkar-tengkarnya juga. Tapi Farah menunjukkan kalo SHONEN gak boleh aku anggap sebelah mata. Justru di SHONEN aku banyak menemukan banyak hal yang nggak aku dapatkan si SHOUJO. Hahaha. Apalagi Genrenya ini Fantasi-fantasi gitu.

Jadi, Ceritanya tuh tentang tuan putri di Negeri Clow yang bernama Sakura suatu hari kehilangan sayap-sayap ingatannya dan terpencar-pencar ke banyak dimensi. Nah, teman sejak kecilnya Syaoran rela untuk keliling dimensi demi mengumpulkan kenangan Sakura yang dia sayangi.

Hanya satu orang yang bisa membuatnya berpindah-pindah dimensi, yaitu Yuko si Penyihir Dimensi. Sejak saat itu, dia mengembara bersama dengan dua orang cowok (entar aja dibahas di cast-nya,, tapi pasti udah tau semua)

Dan main cast-nya adalah

1. Syaoran
Seorang cowok yang bertanggung jawab,, dan keren banget. Walopun dia paling kecil, tapi dia tetep cowok yang kuat. Berani bertarung demi cinta, dan punya hati yang teguh. Syaoran keren!!

2. Sakura


Tuan Putri yang kehilangan ingatan. Punya kekuatan besar yang bisa menyelamatkan seluruh dimensi.

3. Kurogane (Mas Kuro sayang)


Ini dia pendekar asal Negeri Jepang yang dikirim untuk mengembara bersama Syaoran. Karakter-nya Mas Kuro Sayang ini kuat banget. Dia itu cuek,, dingin,, suka marah-marah, tapi juga paling dewasa dan ternyata peduli banget. Pas di volum berapa gitu,, pas nyeritain masa lalunya Karakter yang paling aku suka'in di TCR ini,, aku sampe nangis. Sampe komiknya si Farah tuh basah gara2 air mataku. Dan aku sampe menyingkirkan Jung Han So (tokoh di komiknya Hwang Mi-Ree) sebagai tokoh komik paling aku cintai karena posisinya sudah tergantikan oleh Mas Kuro sayang.

4. Fai


Ini juga cowok yang kuat. Dia mengkover masalah pribadinya dengan cengar-cengir. Keliatannya dia orang yang ceria padahal dia punya banyak masalah. Aku juga suka banget sama Fai yang berasal dari Negeri Ceres ini. Nah,, aku juga mau curhat tentang Kurogane sama Fai. Tapi nggak di entry ini,, haha. Entru ini cuma sekedar perkenalan karakter TCR aja.

5. Mokona


Ini dia,, makhluk pemberian Yuko si Penyihir Dimensi yang punya kemampuan berpindah dimensi. Sering dipanggil Kurogane dengan sebutan "Bakpau Putih" Unyu banget lagi. Hahaha.

Nah,, itu udah semua. Entar kapan-kapan aku cerita-cerita lagi tentang TCR. Bye-Bye.... :)

“INGO”--First Book of INGO Tetralogy by Helen Dunmore (Resensi Novel)


(btw, cover di Indonesia gak gini. Ini cover luar ajah,, saking larisnya buku INGO ini, ada banyak contoh covernya. Aku gugling, tapi gak nemu. Jadi, pake cover laen aja ya, hoho)

Judul : INGO

Penulis : Helen Dunmore

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tanggal Terbit : Juni 2009
Negara Asal : British
Penerjemah : Rosemary Kesauly
Halaman : 308 halaman
Price : Rp 37.000,00

Aloha-loha,, masih jumpa dengan aku. Farah Freyhatsari yang hobinya baca buku melulu sampe ngelupain berbagai tugas sekolah yang seabrek. Wkwk. Oh ya Chingu,, akhir-akhir ini aku juga mulai menemukan kenyataan baru bahwa intensitasku dalam baca novel terjemahan meningkat.

Tiga bulan terakhir aja, udah lumayan banyak novel terjemahan yang aku baca. Sebelum ngobrolin isi buku pertama dari tetralogy INGO punya Helen Dunmore ini, seperti biasa—adatku kalo mau ngeresensi, aku mau cuap-cuap. Darimana sih aku sampe bisa tau novel bergenre fantasi ini?

Aku tau dari temen sekelasku, namanya "ELOK AMANDA KHARISMA PUTRI". Ceritanya waktu itu aku lagi baca “Perahu Kertas” punya Dee di kelas, kebetulan juga dia ngantri Perahu Kertas tepat setelah aku. Ehm,perlu dijelaskan sebelumnya, di kelasku, sesama pecinta novel punya adat. Yaitu saling minjam meminjami dan wajib ngantri. Nah, novel “Perahu Kertas” punya Chaca itu aku pinjem, terus dipinjem Elok setelahku. Nah, pas aku asyik baca, tiba-tiba dia nyeletuk,

“Eh, Frey, aku punya novel Fantasi lho. Tetralogi tapi, ide ceritanya menarik. Pokoknya imajinasimu bisa maen.”

“Oh ya?” aku balik nanya terus dia mulai promosi tentang INGO. Cerita dasarnya inilah itulah, dan aku tertarik aja. Kenapa enggak?

Hari berikutnya, setelah namatin “Perahu Kertas” tentu aja, dia ngebawain aku buku pertama dan kedua dari INGO. Dan aku mulai menyelam jauh ke dasar INGO. Menjelajah dan menemukan hal-hal baru disana,

Sudut pandang novelnya make sudut pandang orang pertama yang dibebankan pada cewek bernama Sapphire Trewhella. Sapphire adalah cewek yang dekat banget dengan Ayahnya. Ayahnya selalu bercerita tentang INGO, sebuah tempat indah yang penuh dengan Putri Duyung. Juga bercerita tentang Mathew Trewhella yang jatuh cinta pada Putri Duyung dan meninggalkan dunia manusia untuk hidup bahagia di laut.

Kehidupan Sapphire bener-bener tampak sempurna, dia hidup bahagia bersama kakak laki-lakinya, Conor Trewhella serta dengan Ayah-Ibunya yang walaupun agak sering bertengkar tapi tetap menyayanginya. Pokoknya keren deh, punya pondok dekat dengan pantai, pemandangan yang indah, udara yang sejuk, dan lain sebagainya. Sapphire dan Conor juga saling menyayangi.

Tapi semuanya nggak lama. Selang beberapa waktu kemudian, Ayah Sapphire dan Conor menghilang di laut dan tidak pernah kembali. Semua yakin banget-bahkan ibunya- kalo Ayah mereka sudah meninggal. Tapi Sapphire dan Conor nggak mau berhenti berharap.

Konflik dimulai sejak itu, setahun setelahnya, disaat Sapphire mulai dapat mengontrol semua yang berubah dalam hidupnya, Conor berubah aneh. Dia sering pergi ke teluk sendiri tanpa dirinya. Conor mulai bertingkah seperti Ayahnya sebelum Ayahnya menghilang.

Dan yang paling mengejutkan, Conor bertemu seorang gadis misterius di teluk itu. Rambutnya tuh panjang… cantik… dan… punya ekor anjing laut. Selintas, kayak Putri Duyung. Tapi, mereka berbeda. Sapphire baru tahu Elvira (namaya) makhluk apa saat bertemu dengan versi laki-lakinya,

Seorang cowok seumurannya bernama Faro menampakkan diri sehari setelahnya, sama kayak Elvira. Punya ekor anjing laut sebagai pengganti kaki. Faro yang menamakan dirinya dan Elvira kaum Mer, mengajak Sapphire mengenal INGO yang ternyata benar-benar nyata. Sapphire terbius pesonanya.

Tapi, apakah hilangnya Ayah Sapphire berhubungan dengan INGO? Terus… Faro yang kadang-kadang Bengal tapi bisa diandalkan itu bisa bantu Sapphire nggak?

Yang lebih penting, sebenernya Faro itu kawan apa lawan? Dan sejauh apa dia bisa dipercaya…

Belum lagi kedatangan Roger, teman Ibu Sapphire dan Conor yang kayaknya naksir gitu sama Ibunya dan pingin ngegantiin posisi Ayah mereka. Selanjutnya…

Rahasia! Baca sendiri kalo kalian pingin tahu. Hahaha. Yang jelas, bener kata Elok (temenku) kalo imajinasi kita maen banget di novel ini. INGO bener-bener terasa nyata…

Miss Helen Dunmore sendiri sangat cerdik menyampaikan emosi si pemeran utama aka si Sapphire walaupun ada satu yang kurang. Di buku pertama ini, aku bingung umur sebenernya dari Sapphire dan Conor. Sesaat Miss Dunmore menggambarkan mereka seperti anak kecil, tapi mereka jadi bisa tergambar dewasa di otakku. Harusnya sih, Miss Dunmore bilang umurnya di awal-awal. Masa aku baru tahu umur Conor 13 tahun waktu udah ditengah-tengah.

Hehehe… aku nggak tahu juga sih itu disengaja apa enggak.

Alurnya sendiri terkesan agak lambat walaupun itu bukan menjadi sisi negative dari novel ini. Justru alur yang agak lambat itu kan yang jadi khasnya novel terjemahan model Fantasi gini. Karena bisa makin menambah kekuatan ide ceritanya dengan detail-detail yang perlu.

Overall, aku cuma komentar itu aja sih. Aku juga jadi berasa lihat film fantasi habis bacanya,

Ini aku juga lagi ngeresensi buku keduanya, aku udah selesai baca lho. Tinggal ngeresensi doang, sama baca ketiga dan keempatnya besok senen.

Byeee~ Seeya di resensi berikutnya!!

DOLLS OF GOD—Yamamura Hajime (Review Manga volume 1)


Tittle : Dolls Of God
Mangaka : Yamamura Hajime
Terbitan : Level Comics Elex Media Komputindo (Dewasa)
Genre : Shonen
Price : Rp 17.000


Assalamu’alaikum :)

Kali ini aku mau review manga, tapi formatnya beda. Biasanya kan, aku baca sampe volume-nya abis, baru aku ngereview tuh, kali ini enggak. Soalnya, volume satunya baru aja terbit, dan volume duanya belum ada. Habisnya nyampe volume berapa aja aku gak tau. Hahaha.

Lanjut, DOLLS OF GOD ini SHONEN lhooo. Kaget kan? Kaget kan? Kenapa aku tiba-tiba mau baca Shonen selain Detective Conan?

Jadi gini ceritanya,, waktu itu habis aku nggak tau mau beli apa, udah sampe di kios komik langgananku dengan penuh harap kalo Detective Conan volum 58 udah terbit, eh.. kecewa! Taunya belum terbit sama sekali… *huaa…. Detective Conan emang luamaaaa banget terbitnya. Kayak Naruto-walaupun aku gak ngikutin Naruto juga*

Akhirnya, daripada duit yang aku dedikasikan buat beli Detctive Conan mubazir, aku beliin komik lain deh. Niat awalnya, mau komik Shoujo yang one-shoot gitu, tapi aku mikirnya ceritanya bakal itu-itu aja. Jadi yah, aku berani mengambil keputusan deh. Sekali-sekali, aku harus beli komik berseri. Volum satu pula XD

Jadilah aku beli DOLLS OF GOD ini (soalnya masih volum satu) dan berharap kalo ceritanya bakal bagus. Dan… sebelum aku baca, si FARAH RUSYDA SANTOSO minjem duluan. Ya udah,, hahaha. Dan baru tahulah aku kalo komik itu...

SHONEN!!! *nada dramatis*

Tidaaaaakkkkk… rasanya aku pingin berteriak menyesali uangku yang terbuang sia-sia hanya demi beli Shonen.

Tapi tunggu… masih ada harapan. Kata Farah, komik ini bagus. Tapi siapa tau kan? Seleraku sama Farah beda, dia dari dulu emang suka Shonen. Dia koleksi “BLEACH” sama “Yakitate Japan” dari mulai volume pertama sampe volume sekarang yang nggak abis-abis itu. Sedangkan aku? Aku kan lebih ke Shoujo… aku nggak pernah nganggep cerita yang ada perang-perangnya atau tengkar-tengkarnya itu menarik. Menarik sih, kalo baca gratisan. Tapi ini aku beli pake duit! Huhuhu…

Dengan sesal yang bertumpuk-tumpuk dihati, aku mulai baca. Dari gambarnya, sebenernya oke juga. Tapi tahukan, mangaka Shonen kalo nggambar cewek suka lebay. Hahaha… terus banyak darah-darahnya gitu. Serem! Ide ceritanya juga keras! Walaupun aku harus ngakui kalo nggak jelek juga, malah lumayan banget.

Komik ini bercerita tentang (akhirnya, setelah daritadi cuap-cuap mulu sekalian curcol) cowok bernama Kyohei Kuga yang seorang mahasiswa biasa-biasa saja di Tokyo yang sedang memperjuangkan cinta seorang cewek bernama Hibino.Tapi, kehidupannya yang tenang berubah total saat teman masa kecilnya, Aki, serta adiknya, Utao, datang berkunjung. Dia kembali dihantui masalalu yang pingin dia lupain.

Jadi dulunya di desa Kyohei ada sebuah boneka dari dewa (yang kalo aku bilang udah nggak bisa disebut boneka lagi, tapi robot) yang tugasnya melindungi desa. Boneka itu harus dikendalikan oleh satu orang dan yang terpilih adalah Kyohei dan Aki. Tapi, Aki berontak. Dia jahat. Dan Kyohei sama sekali nggak mau mengendalikan boneka itu dan kabur ke Tokyo.

Gitu deh…

Lumayan lah… ada komedinya, juga kisah cinta (walaupun dikit) sama sceene2 asik. Dan setelah baca, aku jadi kepingin ngoleksi seluruh serinya (hahaha… padahal awalnya nyesel setengah mampus)

Gitu aja deh, Review manga kali ini. Seeya~ di Resensi berikutnya!

Jurnal Jo : online "Sequel : Jurnal Jo" by Ken Terate (Resensi Novel)


Judul : "Jurnal Jo : online"
Penulis : Ken Terate
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tanggal Terbit : Mei-2010
Jumlah Halaman : 220 Halaman
Price : Rp 29.000,00
Related Post : Jurnal Jo-Ken Terate, THE BEST NOVEL THAT I EVER READ

Ada yang ingat pernyataanku berbulan-bulan yang lalu? (lebih dari setahun yang lalu) tentang novel Jurnal Jo yang adalah asal mula dari novel "Jurnal Jo : online" ini?

Yap! Jurnal Jo yang menyandang predikat sebagai "The Best Novel that I ever Read" itu...wkwkwk. Walaupun aku tahu itu nggak penting-penting amat untuk kalian ketahui. Secara, aku siapa gitu.

Tapi yang terpenting adalah, aku belum mau melepas predikat itu walaupun sudah banyak novel "WAH" yang menurutku bagus banget. Karena bagiku, Jurnal dari cewek ABG bernama Josephine Wilisgiri ini tetap jadi nomer satu dihati. Why? Aku juga nggak tahu gimana tepatnya, tapi Mbak Ken Terate bisa membuat aku ketagihan. Kayak magis.

Ada sesuatu yang aku rasain ketika aku baca novel ini, sesuatu yang nggak begitu aku dapat di novel lain. Tapi bukan aku bilang novel lainnya jelek, karena kenyataannya banyak banget penulis bertalenta yang aku suka (Contoh nyata : Kak Orizuka sebagai penulis favorite-ku) Tapi apa ya? Ada yang beda aja.

Kalo di novel lain, disetiap aku baca, aku sibuk nebak-nebak dan berkomentar ini itu baik dalam hati maupun secara harfiah. Atau malah aku sibuk mikirin gimana cara aku ngeresensinya di blog. Ya kayak begitu deh.

Tapi semua itu nggak berlaku buat Jurnal Jo. Aku cuma fokus pada ceritanya dan bener-bener ngerasa aku terseret ke kehidupan dimana Jo menjalani semuanya. Sebenernya nggak hanya Jurnal Jo sih yang bikin aku gitu, ada beberapa novel lain yang sanggup kayak gitu. Kayak High School Paradise, dan Love Unitednya Kak Orizuka, atau Harry Potter Series, atau Imajinatta punya Kak Mia Arsjad. Tapi diantara semua itu, Jo lah yang paling punya banyak kekuatan untuk menarikku lebih dalam sampe lupa semuanya.

Oh ya, aku juga mau cuap-cuap, di sequel Jurnal Jo ini, Jo makin menggila dengan kehidupannya. Tokoh-tokoh di novel sebelumnya juga diboyong kesini kok. Masih ada Sally, sohib kentalnya Jo yang disini berkenalan dengan cowok asing di fesbuk dan mulai bertingkah aneh.

Masih inget juga sama Nadine en de geng? Si Tiurma dan Mei,, sekarang mereka ketambahan anggota baru setelah Jo an Sally keluar. Yaitu Mona. Bedanya, Nadine yang dulu menyandang marga "Granger" (karena ngefans sama Hermione Granger) mengganti marganya dengan "Cullen" (pindah haluan pingin jadi istrinya Edward Cullen) Kocak!

Inget Andre juga? Cowok yang bisa-bisanya jadi pacar pertama Jo itu (untung udah putus karena ketauan bejatnya) kembali beraksi dengan sejuta gombal mukiyo.

Dan yang lebih hot... tentu aja Rajiv!!!! Di Jurnal Jo pertama, aku udah dibikin geregetan sama Rajiv dan hubungan nggak pastinya dengan Jo. Yang patut dipertanyakan adalah : sebenernya Rajiv suka nggak sih sama Jo? Pertanyaan yang patut dipertanyakan nomer dua : Terus perasaan Jo sendiri gimana?

Yang jelas sih, di buku dua ini hubungan mereka udah mulai menunjukkan kejelasan. Walaupun samar... ahhh!!!!! Bagi kalian pecinta hubungan Jo dan Rajiv, dan yang belum baca JJ-online ini, plis baca! Pasti kalian bakal ikut gregetan ngeliat adegan pas chapter terakhir. Waktu Rajiv sama Jo... pokoknya nyaris! Aku nggak bisa cerita. Entar aja di Spoiler,, *dilarang baca bagi yang belum baca JJ-online, takutnya entar gag surprise*

Tapi walaupun nyaris, tetep aja gantung, wkwk. Persentase cerita cintanya tetep limit Khasnya Mbak ken Terate. Obyektif,, benar-benar melihat kehidupan dan pandai menampilkan isu-isu terkini.

Dan kalo kayak gitu terus, (ditambah dengan ngeliat konflik yang dihadirkan), aku hampir yakin (aka berharap setengah idup) kalo Jurnal Jo bakal dibuat serial. Karena bakal banyak yang menanti-nantikan kemunculan Jo beserta kehidupannya--especially bersama Rajiv--

Rintihan untuk Mbak Ken Terate

Mbak... kalo sampean baca rintihan pecinta Jo dan Rajiv yang sedang saya tulis ini, plis Mbak... plis *lebay ceritanya* tolong jangan berhenti nulis tentang mereka. Tolong buat buku ketiga, keempat, dan seterusnya. Karena aku percaya kehidupan Jo bakal terus berjalan dengan segala hingarbingarnya. Aku masih pingin ngebuat Jo hidup dihati XDD

Dan selanjutnya aku mau cuap-cuap sekaligus ngebocorin cerita2nya. Yang belum baca,, aku sudah memperingatkan lho ya... :)

Special Thanks :

1. Gramedia Toko Buku di Delta Plaza Surabaya yang mengizinkan diriku memasukinya, ngobrak-ngabrik isinya, dan akhirnya beli ini novel.

2. Chingudeul (para anak NASA) yang nemenin aku dengan sabar buat keliling-keliling gramedia dan Delta Plaza : Chaca, Nia, Nisa, Adina, Salsa, Dessy, Astri, Tanti, dan Bella)

3. My Bunda yang udah ngasih ijin buat jalan2 ke Gramed abis pulang sekolah. Wkwk.


Aku penasaran sama Rajiv nih Chingu, jelas di akhir chapter, Rajiv bilang ke Jo kalo "Aku berharap sesuatu dari kamu. Aku pernah berharap... kita nggak cuma temenan"
Mana Jo rada2 geblek waktu itu. Hahaha... nyaris banget!!! Suasananya udah terbangun pula. Jo juga mulai ngerasa sinyal2 gak beres.

Gimanapun juga, Rajiv nggak mungkin nggak punya feeling ke Jo. Dan Jo, meskipun awalnya dia yakin banget kalo dia cuma pingin temenan sama Rajiv selamanya mulau ragu. Dia sering gugup kalo ada Rajiv, dan sebagainya. Diperparah sama Sally yang nggak pernah putus ngebangun chemistry diantara keduanya lewat goda-godain mereka. Hahaha.

Aku bisa gila kalo kayak gitu terus *lha kok aku yang gila?* Soalnya semuanya terasa samar,, Mbak Ken Terate ngegantungin di akhir-akhir. Walaupun aku setengah mati jejingkrakan dikelas (iya... bayangin! Aku baca novelnya pas pelajaran Matematika)

Kenyataan terbesar juga yang nggak bakal bisa dipungkiri,, yaitu Rajiv dari India!!!

Rajiv bilang ke Jo waktu Jo mulai sesak nafas karena dia ngira kalo Rajiv ngajak dia pacaran

"Kamu tau kan Jo, tahun depan aku akan ke Amerika. Dan kamu masih ingat kan yang kubilang tentang perempuan India?"

Miris!

Karena adat istiadat, mau nggak mau Rajiv harus punya istri orang India. Udah berakhir tragis sebelum dimulai. Kayak judul lagu jaman dulu... apa tuh?

Layu sebelum berkembang--ya... kayak begitu itu. huhu...

Yah... sekian dulu Chingu Resensiku yang lagi-lagi nggak berbentuk Resensi karena kebanyak cuap-cuap ini. WKwkwk.

Byw... Seeya di Resensi berikutnya.



Cuap-cuap Spoiler







Perahu Kertas by Dee (Resensi Novel)


Judul : Perahu Kertas
Penulis : Dee

Penerbit : Bentang Pustaka, TrueDee

Tanggal Terbit : Agustus 2009

Jumlah Halaman : 440 Halaman

Price : Rp 69.000,00


Entah kenapa ya, aku ngerasa haus dengan kisah seperti ini. Wkwk. Sesudah aku membaca novel "Perahu Kertas" yang berjumlah 440 halaman hanya selama 3setengah jam --haha, pamer ceritanya-- aku ngerasa energi di seluruh tubuhku terisi penuh. Kayak umpamanya tuh, aku minum obat pengisi stamina dan semangat gitu.

Sejujurnya sih, baru pertama kali ini aku baca bukunya Dee. Dulu aku sempet tahu buku Supernova, habisnya... banyak diperbincangkan juga. Tapi, aku mikirnya hanya dengan lihat cover, kalo buku-buku Dee pasti buku2 berat yang aku nggak ngerti apa.

Hahaha... dan kalo aku masih berpikir gitu sampe saat ini, aku nggak yakin aku bakal bisa menamatkan perahu kertas yang bercerita tentang perjalanan Kugy dan Keenan ini.

Eh... diawal2 kemunculannya tahun lalu, udah santer terdengar judulnya. "Perahu Kertas"... "Perahu Kertas"... gitu.Ditambah lagi, sahabat dari dunia maya, Kak Widi Wigati, menempatkan Keenan, tokoh utama novel ini sebagai salah satu tokoh novel favorite-nya.

Mulai deh tuh... aku tertarik.

Apalagi, memang keajaiban selalu tidak jauh-jauh dariku, teman SMA ku. Lagi-lagi yang bernama "ANNISA TIARA PUTRI" punya novelnya. Dan... aku --masih dengan napsuku-- langsung minjem.

Apa yang terjadi????

Aku terpukau habis2an!!! Bener2 habis2an!! Aku nggak peduli waktu, nggak peduli ada drama barunya Kim Bum di Insodiar,, nggak peduli ketinggalan nonton Personal Taste, nggak peduli update blogku yang drama asia, nggaj peduli aku belum nyeleseiin tanggunganku untuk baca Padang Bulan dan Cinta Dalam Gelas punya Andrea Hirata yang udah siap dipojok rak, aku bener-bener larut.

Langsung ya.... novel ini inspiring banget XDD

Bukan tentang sekelumit kisah,,, ini sih namanya Sebuah Bentang Perjalanan antara Kugy, cewek mungil aneh super berantahkan yang terobsesi menjadi juru dongeng, dan Keenan, cowok cerdas artistik penuh kejutan yang tergila-gila sama melukis.

Bentang perjalanan mereka berdua yang kubaca ini juga bukan melulu tentang cinta yang diam-diam terbit dihati keduanya. Tapi juga mimpi, harapan tulus, kebebasan, arti keluarga dan kasih sayang, seta kejujuran sebuah hati.

Begitu banyak hal yang aku dapat dari Kugy dan Keenan, sepasang manusia yang menamakan diri mereka Agen Neptunus, yang tidak pernah berhenti berharap untuk mimpinya, yang selalu saling menjaga walaupun nggak dapat saling memiliki. Huaaa!! Mulai melankolis nih.

Setelah mereka sadari, sudah begitu banyak hal yang mereka lalui bersama dan kemudian mengikat mereka dalam ikatan tak bernama. Berhasil ngebuat aku ketawa, sedih, lonjak-lonjak, tersayat-sayat, complicated!!

Dan pada akhirnya, aku cuma bisa bilang pada kalian. Baik yang udah baca maupun yang belum baca. Bahwa... aku mencintai "Bentang perjalanan Kugy dan Keenan" ini. Yang belum baca, cepat buruan baca. Terus biarkan Kugy dan Keenan menginvasi hati kalian, dan membuat kalian mencintai mereka. Rasakan apa yang aku rasakan sekarang.

Walah... setelah tak baca-baca, kok aku jadi kagum sama diriku sendiri ya? *huahahaha... kata-kaytaku lumayan juga*

Moga bermanfaat ya. Aku juga suka sama epilognya. Singkat tapi mengena. Nggak gantung sama sekali walaupun cuma disuguhkan satu halaman. Satu halaman yang bermakna dalem. XDD Aku jadi lega sama masa depan Keenan dan Kugy.

Dasar! Ini sih bukan resensi ya? Tapi full ngiklanin novelnya Dee. Padahal aku maunya nulis resensi yang berisi dan berkualitas gitu *supaya keliatan pinter* tapi dibaca lagi ternyata aku cuma full mbacot, Wkwkwk.

Ya udah deh Chingu~

Ini aku nulis pas pelajaran nih. Udah masuk. Laptop harus dimatiin lagi biar nggak dimarahin gurunya. Seeya diresensi berikutnya XD

THE GIRL WITH THE DRAGON TATTOO - First Blomkvist and Salander Trilogy (Resensi Novel)


(P.S Eh, ini ak beli covernya ga kayak gini. Tapi emang banyak variasi covernya kok, kebetulan cover cetakan yang aku beli ga ada di images google. Ga tau kenapa)


Judul : The Girl With The Dragon Tattoo
Penulis : Stieg Larsson

Penerbit : Qanita

Tanggal Terbit : Juli 2009

Asal Buku : Swedia
Penerjemah : Nurul Agustina

Jumlah Halaman : 780 halaman (gila... tebel sangat! gitu2 aku tamat lho, haha)

Price : Rp 79.500,00


CUAP-CUAP

(Kalo kalian merasa cuap-cuapku gak penting-emang biasanya gak penting- Kalian boleh langsung baca resensinya kok, huahaha)

Sebelum aku ngeresensi tentang Buku Megabestseller ini, aku mau ketawa dulu. Kenapa? Karena akhirnya aku ngepost juga resensiku tentang Mega Bestseller ini. Bayangin ya Chingu~ aku tuh beli tanggal 2 September 2010. Artinya apa? Itu sudah sebulan yang lalu. Padahal selesainya juga cuma seminggu doang. Tapi aku baru ngeresensi sekarang.

Ckck ... sangat-sangat-sangat tidak produktif.

Nah, lanjut! Tessuara dulu ah... satu, dua, tiga!

Aku gugup nih, soalnya aku mau ngomentarin novel yang menyandang gelar "Mega Best Seller" XD Dan aku bener-bener beruntung karena beli novel ini. Aku juga mau berterimakasih pada ALLAH yang menunjukkan padaku adanya novel ini.

Sekilas cerita, dua bulan yang lalu, aku nyari buku paket buat sekolah di seluruh toko buku di Surabaya. Pas di Toko Buku Uranus, aku sekilas ngeliat covernya dan nggak tau kenapa aku langsung ketarik oleh magnet2nya gitu. Aku baca deh sinopsisnya, baru juga sebaris, Bunda udah nyeletuk "Mbak, ayo katanya nyari buku! Ngeliat novel entar ae."

Dengan berat hati, aku ninggalin novel ini. Terus beralih ke toko buku Togamas. Di Togamas, setelah belanja buku sekolah, aku malah beli keempat novelnya Mbak Ilana Tan padahal aku udah nuntasin baca sinopsisnya buku "THE GIRL WITH THE DRAGON TATTOO" ini.

Sumpah! Dari awal aku baca sinopsisnya, dalam hati aku langsung bilang : "Aku harus beli!" tapi aku baru bisa merealisasikannya satu bulan kemudian. Beberapa hari sebelum ke Bali, habis gajian tepatnya, aku ke Gramedia di Delta Plaza Surabaya barengan sama temen-temenku. Kebetulan banget, mereka juga mau beli komik ato novel.

Haha... langsung aku belanja buku. Habis hampir dua ratusan lah,, haha. Termasuk Secret Garden yang udah aku resensi itu. Langsung aku bawa ke Bali waktu mudik. Karena jadwal pemotretan disana yang begitu padat --haha, mbacot abis!-- penyelesaian buku setebal hampir 8ratus halaman yang awalnya kuprediksi cuma duahari jadi molor bin kolor jadi satu minggu --apa???--

Begitulah cerita singkatku. Langsung ke Resensi ya?

RESENSI

Mulai darimana aku harus mengomentarin novel MEGA BEST SELLER ini? XD Aku excited, pasalnya lama juga aku gak baca novel setebel ini. Terakhir sih Harpot 7 yang sampe mataku bengkak. Eh, itu atau Davinci Code yah? Wis, pokoknya lah!
.
Ceritanya sendiri mengenai seorang jurnalis muda bernama Mikael Blomkvist yang sedang tersandung masalah di pengadilan tentang pencemaran nama baik suatu perusahaan yang dia terbitkan artikelnya. Blomkvist sendiri adalah seorang jurnalis sekaligus pemilik majalah "Milenium" yang sangat idealis.

Ditengah kemelutnya, dia malah disewa oleh Henry Vanger, laki-laki tua mantan pemilik perusahaan super di Swedia untuk menyelidiki kasus keponakannya yang bernama Harriet Vanger yang hilang bertahun-tahun yang lalu.

Tahu nggak, pas pertama kali aku tahu kasus Harriet Vanger tadi, aku langsung berpikiran bahwa kasusnya itu mustahil. Nggak ada saksi, nggak ada mayat, nggak ada bukti. Semua penyelidikan yang dilakukan itu pasti nemuin jalan buntu. Jadi, awalnya aku nggak yakin apa Blomkvist bisa berhasil atau enggak.

Tapi ceritanya nggak sesederhana itu, untuk suatu alasan, Blomkvist harus bekerja sama dengan
Berstyle="color: rgb(255, 0, 0); font-weight: bold;">Lisbeth Salander
. Cewek umur 24 yang lebih cocok jadi anaknya. Salander adalah gadis asosial yang lebih mirip orang autis tapi siapa angka punya memori fotografis danama-sama, mereka berdua berusaha buat menguak suatu rahasia besar yang bener-bener tidak sesederhana keliahatannya. Semua kasus tentang Harriet ternyata berhubungan dengan sejumlah pembunuhan berantai.

Gak salah kalo novel ini disebut Mega Best Seller dan mendapat banyak penghargaan plus udah difilmin di Swedia. Lebih kerennya lagi, buku ini udah memasuki cetakan 13 di AS, sedangkan di Indonesia baru kedua. Aku belinya pas cetakan kedua nih.

Sekilas tentang penulisnya nih ya, Stieg Larsson ternyata udah meninggal tahun 2004. Cuma beberapa saat setelah dia ngirim naskah ketiga nobel triloginya.

Oh ya, cuma nih, novel ini nggak cocok buat pemaca yang nggak suka berpikir keras ditengah membaca. Haha, soalnya, baca buku ini sama kayak baca "Davinci Code" punyanya Dan Brown.

Oh iya, genre dari novel ini kan sebenernya novel kriminal, tapi aku rada gak setuju pada awalnya. Habisnya, bab awal-awal, pembaca disuguhkan masalah-masalah tentang ekonomi bisnis gitu. Padahal aku sama sekali kagak tahu, tapi aku mencoba terus membaca.... terus nyoba ngerti, dan pada akhirnya aku cuma bisa manggut-manggut gak yakin.

Masalahnya berat banget,, awalnya aku rada stres bacanya. Aku butuh hiburan,,, tapi semakin kebelakang, yap... yap... hiburan itu semakin terasa. Alur dan arah kemana Larsson ingin kita terbawa udah mulai kerasa. Dan... sampe ke klimaksnya dan ending... kueren banget! Keren! Keren! Keren! Aku suka.

Novel terjemahan ini adalah buku pertama dari "Blomkvist and Salander Trilogy" dan itu artinya, THE GIRL WITH THE DRAGON TATOO ini punya sequel2 lagi. Yang aku tahu sih, buku keduanya berjudul "THE GIRL WH PLAYED WITH A FIRE" udah ada, dan jauh lebih bagus dari yang pertama (hasil gugling) tapi aku masih bokek, kaga punya uang. Uang terakhir dari gajiku, udah amblas buat nyicil Televisi di Kamar. Hahaha.

NEXT>>>

Aku juga beli komik. Haha... Oh Ya.. Aku beli komik judulnya "DOLLS OF GOD" Manga. Kapan2 aku buat recaps nya, ato kalo enggak sinopsisnya. Soalnya komik berseri terbitan Level yang masih ada volume satu doang.

Guess What? Komik yang tak beli itu SHONEN lho. Hahaha. Frey baca Shonen selain Detective Conan? Yah, setelah aku tahu, Shonen itu gak buruk kok. Daripada aku baca Shojo terus, mending aku cari pengalaman baru. Tapi Shojo tetep... aku pasti bakal suka.

Yah, segitu dulu yah cuap-cuapku. Di Surabaya sekarang udah hampir jam sepuluh malam. Mana besok udah sekolah pula. Untuuuung aja,, kaga ada pe'er. Gak biasanya.

Ya udah Ya Chingu~ Assalamu'alaikum. Selamat tidur semua.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...