Pengumuman

Sori ya teman-teman, mulai sekarang, kayaknya saya bakal jarang banget posting ke sini. Postingan tentang manga dan anime juga saya pindah ke blog saya yang satunya.
Ditambah, saya jarang banget baca novel :(

"Ratu Preman" duet penulis manis (I love it!^^)

Akhirnya, setelah lama vakum membaca novel-novel teenlite, kembalilah aku pada hari ini ngebaca novel. Ohoho... karena hidup tanpa membaca novel rasanya ada yang kurang. Dan aku merindukan saat-saat seperti ini. Saat waktu emosiku dipermainkan sama penulis-penulis handal, saat penyakit lebayus bacaceritaist ku kambuh, saat semua orang ngira aku gila karena ketawa sendiri sambil lihat buku, Ah! Akhirnya hari ini terjadi lagi.

Aku harus berterimakasih sama Yulia karena lagi-lagi, dia yang minjem novel ini dari perpus. Haha, jadi akhir2 ini, aku baca gratisan mulu. Habis aku kayaknya lebih sayang sama duitku.

Oke,, langsung ajah, Resensi Novel "RATU PREMAN"


Penulis : Primadonna Angela & Alexandra Xu
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tanggal terbit : Agustus-2009

Jumlah halaman : 216 halaman

Price : Rp 25.000 (kalo mau pesen online,, di BukuKita dan klik disini)

Novel ini lahir dari dua penulis handal yang keren abis. Yap! Ini Novel duet antara Primadonna Angela (Donna) dan Alexandra Xu (Lexie)

Cerita dimulai dengan menampilkan kehidupan Aurora Estella (Auro) yang bener-bener menyedihkan. Dia harus menjadi kakak dari Aura, adik paling nyebelin sedunia dan punya keluarga pecinta kucing (padahal dia sendiri benci banget sama kucing)

Belum lagi kehidupan cintanya yang bener-bener parah. Masa' yang naksir Auro itu temen masa kecilnya sendiri yang bernama Troy? Mana si Troy udah berubah jadi preman sekolah yang hobinya malakin orang lemah lagi. Auro jelas nggak mau lah deket-deket sama cowok kayak gitu. Belum lagi si pecundang Darwin yang tergila-gila pada Auro waktu Auro nolongin dia dari palakannya Troy.
Aduh, apa hanya cowok begitu-begitu saja yang suka sama Auro?

Auro mulai berpikir, jangan-jangan karena nafsu makannya yang gede lah yang membuat cowok keren nggak mau deket-deket dengannya. Ah, Apa itu bener? Belum lagi Auro punya sahabat yang super cantik bernama Monik, jelas pesona Auro tenggelam lah! Aduh,, terus bagaimana?


Salah satu yang membuat mood Auro naik adalah pergi ke Warnet dan ngunjungi sebuah blog keren milik seorang cowok misterius. Auro emang nggak tau siapa pemilik blog itu. Tapi lewat tulisan-tulisannya, Auro yakin seratus persen kalo tuh cowok beer-bener keren. Ah, Auro pingin cowok keren!!!


Nah, dari situ aja kalian udah kerasa kan masalah peliknya Auro? Lalu gimana Auro menjalani hidup selanjutnya?

Eits-- ternyata keajaiban dalam hidup bener-bener ada lho. Auro bener-bener nggak nyangka pada akhirnya dia ketemu dengan cowok yang almost perfect (akhirnya!) Namanya Edward. Deskripsi oleh Auro : Dia itu keren, tajir, sopan, ganteng, cool!!! Ah, tipe cowok idaman banget. Dan tambahannya, kayaknya Ed naksir Auro deh. Uhuy!! Tapi tunggu, KYA!!! Edward itu pecinta kucing!! sekali lagi *biar lebih dramatis. Edward itu pecinta KUCING!!! Hewan yang setengah mati dibenci Auro. Jadi, nggak bisakah Auro tenang menjalani kehidupan cintanya? Atau Auro harus mulai mencintai kucing supaya hubungannya dengan Edward lancar?


Terus, kenapa Troy makin uring-uringan setelah Auro deket sama Edwad dan ehm-- deket sama Justin juga? Jangan-janga, Troy beneran naksir Auro? Tunggu, Sapa ya Justin?

Yap, Justin adalah cowok yang nggak kalah keren dari Edward. Dialah cowok pemilik blog yang sering Auro baca. Hoho, Auro mulai dikelilingi cowok keren sekarang.
Apa Auro patut berbangga hati ya?

Tapi, Gimana kalo ke-4 cowok tadi (Troy, Darwin, Edward, dan Justin) malah membawa-bawa Auro kemasalah yang lebih rumit? Gimana kalo masalah yang lebih rumit itu ada hubungannya sama dunia per-PREMAN-an yang sadis dan konspirasi besar di dunia hitam narkoba? Wew!!

Tanpa Auro sadari, dia nggak bisa menarik diri lagi. Dalam rencana yang bener-bener membingungkan, dia terpaksa menjalani pacaran pura-pura dengan Troy. Teman masa kecilnya yang sudah berubah jadi preman. Gimana kisah Auro selanjutnya?


Makanya teman-teman, bacalah,, Hahaha (itu khusus untuk yang belum baca)

Novel karya Kak Donna dan Kak Lexie ini bener-bener memainkan jantung. Mm, di awal-awal, aku merasa ceritanya mengalir tanpa ada plot yang jelas dan bingung kemana cerita ini akan dibangun. Tapi pelan-pelan, aku akhirnya ngerti, aku akhirnya paham, dan aku akhirnya ikut dalam permainan di Novel ini. Aku dipaksa ikut deg-degan pada klimaks yang bener-bener klimaks (aku bener-bener ngacungin jempol untuk klimaksnya yang super ngagetin)

Yang aku suka dari ide ceritanya itu adalah kisah cinta segi enam yang sama sekali nggak ruwet. Haha, awalnya kupikir, kisah segi enam itu begitu ruwet. Tapi lewat novel ini, malah terasa
asyik dan bisa dimengerti karena bahasanya yang kocak dan easy banget.

Lagian, cinta segi enam itu dibumbui dengan konspirasi besar tentang Organisasi pemasok Narkoba paling berbahaya. Tuh kan? Keren banget. Dan menurutku, ini salah satu unpredictable novel. Ngebuat aku syok setengah mati dengan kejutan yang diberikan (beneran deh, serasa kayak kesetrum gitu)

Fun banget bacanya. Endingnya pun manis (aku suka ending yang manis) dan anehnya, entah karena apa, aku nangis. Gila, padahal aku baca disekolah. Jadi aku nunduk-nundukin wajah gitu, biar nggak ketahuan aku nangis. Bener-bener nggak lucu banget. Soalnya, nggak ada yang harus ditangisi sebenernya. Tapi, dasar aku ajah. Mungkin terlalu kebawa emosi. And bagi yang belum baca, aku merekomendasikan novel ini banget deh^^

Love Beyond The Time,, memaksaku untuk menarik kata-kata ^^Sebel^^ Hahaha

Hahaha,, ternyata, aku harus menarik kata-kataku sendiri tentang “Aku benci novelet lepas jepang” setelah membaca novelet yang ini. Kalian pasti tau kan, buku-buku kecil tipis yang covernya menarik banget dan ditulis oleh penulis Jepang?

Bukan komik Manga lho ya, kalo komik manga sih emang bagus-bagus. Tapi yang sedang aku bahas disini adalah, semacam novel, tapi nggak pas juga kalo dibilang novel soalnya tipis banget dan kecil lagi. Aku yakin kok, teman-teman pasti pernah nemuin buku-buku semacam itu yang ditulis oleh penulis Jepang.

Nah, temen-temenku, kebanyakan suka sama buku-buku tipis itu. Kata mereka, ceritanya so sweet lah, manis banget lah *apa bedanya? Xp* padahal begitu aku baca, ah! Nggak banget. Masa’ kata-kata yang dipake si penulis Jepang tuh bener-bener jijay *apa salah penerjemahnya?* ah, nggak lah. Tapi setelah aku baca ulang, kenapa kata-kataku tadi menusuk banget yah? I’m sorry untuk pihak yang tersakiti.

Tapi kalo mau menilai secara obyektif, yah emang bahasanya jijay, ceritanya juga klise abis. Nggak ada something new dalam buku-buku semacam itu. Tapi, aku rasa aku harus menelan kata-kataku yang begitu mengejek itu setelah aku baca novelet “Love Beyond The Time”
Awalnya, temen aku, namanya Yulia-lah yang memperkenalkan novel ini (dia pinjem dari perpus sekolah kami) Begitu aku liyat, aku rasanya udah eneg (soalnya aku alergi abis, sama buku kayak gituan, terakhir kali aku pinjam, isinya bener-bener ngebosenin. Malah banyak buku semacam itu yang nyelipin adegan dewasa yang vulgar banget. Nggak sesuai sama kepribadian bangsa Indonesia pokoknya *halah* hahaha,)

Beneran deh, awalnya aku sempet nggak mau baca buku ini kalo aja aku nggak liyat sinopsisnya. Eh, btw, buku ini lumayan lama lho. Terbit di Jepangnya aja sekitar tahun 1989. E-hem, kembali lagi ke sinopsisnya, waktu aku baca synopsis tuh buku (yang judulnya “Love beyond the time”)

Aku langsung berpikir “Nggak buruk2 amat lah,” lagian waktu itu aku suntuk banget gara-gara nggak ada kerjaan—plus diserang dehidrasi tingkat tinggi yang menyiksa—akhirnya aku mutusin buat baca itu.

Awal baca, “Yah okelah, nggak buruk, bahasanya juga nggak jijay,” Beberapa lembar berikutnya, “Hmm oke juga,” Beberapa lembar lagi, “Waw, ceritanya ternyata nggak seklise yang aku bayangin,” Hampir pertengahan, “Hehe cukup menghibur” Agak kebelakang, “Wah… penasaran baca halaman berikutnya,” Beberapa halaman lagi setelah itu, “Gila,, akhirnya gimana yah? *mulai penasaran*

Waktu hampir ending cerita,, “KYA!!! Gimana ini? Gimana ini? *heboh kemana-mana*” (info : aku itu punya penyakit “Lebayus Bacaceritaist Syndrome” semacam penyakit ke-lebay-an sewaktu baca cerita gitu deh. Setiap aku baca—apapun itu, mau novel, komik, berita—apa yang aku rasain selalu aku luapkan. Gara-gara itu, siapapun yang didekatku pasti jadi korban. Pernah suatu ketika, aku baca novel yang sedih banget. Terus aku nggak terima akhir cerita yang ngegantung,, karena waktu itu ada adekku, aku langsung marah-marahin adekku. Hahaha,, kasian dia.)

Oke,, balik lagi ke “Love Beyond The Time,” dan Endingnya bener-bener unpredictable. Hahaha,, aku jadi syok sendiri dan nggak bias ngebayanginnya. Apalagi cerita ini adalah science fiction. Fiuh…

Jadi, disini, di blogQu yang sudah nggak kuisi berapa bulan—kasian banget blogQu T.T—aku mau mengakui satu hal. Bahwa ternyata nggak semua novelet lepas Jepang itu berbahasa Jijay dan klise. Contohnya novelet ini, ceritanya bisa menghiburku yang lagi suntuk gara-gara jam kosong sehabis ujian praktek.
Good^^

Tapi sayang seribu sayang, aku nggak dapet covernya di gugel T.T Mungkin karena udah lama kali yah… (sebelum aku lahir)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...