Pengumuman

Sori ya teman-teman, mulai sekarang, kayaknya saya bakal jarang banget posting ke sini. Postingan tentang manga dan anime juga saya pindah ke blog saya yang satunya.
Ditambah, saya jarang banget baca novel :(

THERAPY by Sebastian Fitzek (Resensi Novel)--Tanpa Bukti, Tanpa Saksi, Tanpa Jejak

Wednes, December 5th 2011
05.23 pm



Tittle : THERAPY -- tanpa saksi, tanpa bukti, tanpa jejak
Author : Sebastian Fitzek
Penerbit : Ufuk
Tanggal Terbit : Februari-2010
Asal : Jerman
Halaman : 440

Price : Rp 69.900,00


Aku bersyukur nih, akhir-akhir ini novel yang aku baca bagus-bagus semua. Kapan hari masih inget ga yang aku minta rekomen novel ke temenku yang namanya Chaca? Aku dikasih tiga novel, SHEILA, Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dan satunya lagi ini. Dua dari tiga novel yang aku pinjem udah tak resensi, bisa dilihat (kalo diklik judulnya) dari caraku meresensi, kalo kedua-duanya baguuuuuuus banget.

Dan yang ini... juga gak kalah bagus. Sayang, aku udah selesai baca tiga hari lalu dan karna udah mulai sekolah, aku ga sempet nge-post tepat waktu.
Kalo aja aku ngepost sesaat setelah ngebaca ini, pasti aku bakal lebih heboh daripada ngeresensi "Daun yang jatuh tak pernah membenci angin".

Tapi jelas gak mungkin banget aku ngepost jam dua malem (aku selesai ngebaca novel ini jamdua dini hari lho)
Apa yang membuat aku tertarik baca novel ini? Pertama, jelas karna sampulnya yang terkesan misterius. Bahkan dari sampulnya aku yakin kalo novel ini bakal jadi salah satu novel gak terlupakan dalam hidupku. Kedua, sinopsisnya. Keren. Dan ketiga, yang paling ngebuat aku penasaran setengah mati... adalah quote dari Sat 1, Frühstücksfernsehen.

Walopun aku gatau dia sapa, haha, tapi kutipannya bener-ener menohok hati.


" Lebih baik daripada karya Dan Brown"

Cuma 6 kata, tapi sukses meyakinkanku kalo novel ini sangat-sangat-sangat menyayangkan untuk dilewatkan. C'mon, sapa yang ga penasaran kalo kutipannya aja begitu. Aku jelas pingin taulah, kayak gimana novel yang dibilang-bilang lebih baik daripada novelnya Dan Brown?


Ehm... sebagai penggemar berat Brown, aku merasa sangat tersentil. Hahaha. Dan setelah aku ngebaca, barulah aku tau, kalo semua testimoni2 tentang "THERAPY" ini, benar adanya. Termasuk, walau dengan berat hati, testimoni tentang lebih baik dari karya Dan Brown itu.

Tapi aku bukannya bilang karyanya Brown jelek. Karyanya Brown mah tidak bisa disangkal! Bagus mampus! Tapi kenyataan kalo "THERAPY" ini lebih mampu memacu segala rasa merinding, rasa penasaran, rasa menduga-duga, juga gak bisa disangkal. Aku bertekuk lutut mengiyakan semua testimoni 'wuahhh' di cover depan maupun belakang.
Ini contoh2nya.

“Lebih baik daripada karya Dan Brown.”

—Sat 1, Frühstücksfernsehen

“Tiap halamannya memberikan ketegangan yang menggetarkan.”

—Bild am Sonntag, Alex Dengler

“Therapy adalah teka-teki yang terbungkus di dalam sebuah misteri.

Anda akan tetap terpusat dan menerka hingga akhir cerita.”

—Paul Carson, penulis Betrayal And Ambush

“Novel yang meroket ke No. 1 dalam daftar bestseller di berbagai negara.”

—wv. Mauela Pauker

“Yang membuat novel ini pasti orang yang pandai dan orisinal.”

—L.A. Times

“Buku ini memiliki alur cerita yang mengikat.”

—The Bookseller

“Sangat direkomendasikan. Penuh dengan suspens dari awal hingga akhir.”

—Literaturreport.de

“Sukses yang sangat besar.”

—STERN, Werner Mathes

Wuohh... aku sama sekali gak bisa membantah, karena semua diatas itu emang benar. Setiap halamannya, gak terkecuali, mampu ngebangun ketegangan yang gak bisa lagi aku definisikan. Aku menerka sampe akhir cerita dan semua terkaanku meleset sama sekali. Emang keren... aku memuji!! Farah aja,pas aku ceritain dari awal sampe akhir ikut merinding.

Untuk sinopsisnya, novel ini bercerita tentang seorang psikiater terkenal bernama Viktor Larenz yang kehilangan putri kecilnya yang berusia 12 tahun disebuah kunjungan dokter. Sudah empat tahun lamanya dia mencari dan terus mencari, sampai dia rela pensiun dari duni psikiatris. Dan menyewa detektif swasta bernama Kai.

Tapi secuil petunjuk aja gak bisa dia temukan. Dalam keputusasaannya, dia memutuskan untuk merelakan sang putri dan mengasing di sebuah Pulau Utara terpencil bernama Parkum sambil mengerjakan sebuah wawancara sebuah majalah lewat email. Ditemani anjing kecilnya, dia melewati hari-hari di Pulau Utara dan belajar untuk merelakan sang putri.

Sampai dia bertemu dengan
Anna Glass, seorang novelis muda cantik yang mengaku menderita Skizofrenia, yaitu penyakit jiwa halusinasi tingkat akut. Viktor jelas sudah pensiun, statusnya bukan lagi jadi Psikiater.

Tapi, kasus penyakit Anna yang tidak biasa, membuat Viktor berubah pikiran. Dia menyadarinya saat berusia 13 tahun, waktu dia pertama kali membuat cerpen untuk diikutkan disebuah lomba. Cerpen tentang cewek bernama Julia yang bunuh diri menggunakan pistol.
Mengerikannya, setelah itu Julia muncul dalam kehidupannya. Sejak itu, karakter dari novelnya selalu muncul dalam kenyataan sebagai halusinasi tingkat akut. Viktor tertarik dengan kasus itu. Dan dia tidak akan pernah menyesal pernah mendengarkan Anna, karna pada akhirnya, Anna lah satu-satunya orang yang memiliki petunjuk tentang menghilangnya Jossy.

Keren abis!!! Novelnya lumayan tebel, kayaknya setebel Davinci Code nya Dan Brown. Dan Aku baca mulai dari jam enam pagi, waktu bel di sekolah belum masuk. Disambung istirahat satu dan dua disekolah, dilanjut lagi dirumah jam 4 sore dan baru selesai jam dua malem, itu udah dipotong sama makan mandi solat. Aku bahkan terkejut sama diriku sendiri, bisa nyeleseiin novel ini dalam satu hari. Mungkin, karena aku gak bisa memalingkan sejam dua jam buat ngelakuin hal lain.

Dan tepat setelah aku selesei, aku gak bisa tidur. lengkaplah sudah! Endingnya bener-bener ngebuat syok,, ngebuat aku... apa ya? Kayak baca GooseBumps, tapi efeknya dua puluh kali lipat lebih parah.
Bener-bener aku rekomendasiin buat kalian-kalian yang menginginkan novel yang menantang.

Dan coba aja mereka-reka apa yang bakal terjadi. Apa kalian bisa menebak dengan tepat? Dan rasakan juga sensasi gak terdefinisi disetiap kejutan yang terbuka satu demi satu.

4 cuap-cuap pembaca:

adina risdayanti said...

frey, aku baca sinopsis diatas, jujur ga seberapa mudeng, mungkin kalo kamu ceritain lebih mudeng. hehe :)
tapi, lebih asyik lagi kalo baca novelnya langsung. hehe
btwbtw, novel ini sekarang dimana? aku pengen baca tapi takut ga kuat , tebel bangeeet

Ufuk Fantastic Fiction said...

keren niy ;D

Bunga Lumongga said...

aku juga udah baca bukunya. udah lama banget dan aku selesai 7harian, gara2 sibuk sama urusan sekolah. reviewnya seru hehee :)
nice to read your blog frey
jadi tertarik buat baca ulang novelnya nih, padahal mau un -_-

Unknown said...

aku udah baca novel ini, tapi kurang mudeng sama akhir ceritanya :' bantu jelasin plis.. super penasaran

Post a Comment

Udah baca entry-nya Frey?
Mau ikutan cuap-cuap?
Monggo atuh... :D

Sebisa mungkin jangan pakek anonim ya teman-teman,, supaya kita knal lebih dekat. Kalo kalian nggak punya blog, bisa pakek "name/url". Kamu bisa tulis nama kamu doang, dan url page kamu (contoh, URL fb)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...